Vengeful

Bacanya udah dari kapan, nulis reviewnya kapan, ngepostnya kapan xD Telat banget guys, tapi better late than never.

Punya mixed feeling sih karena di buku ini highlight-nya ada di karakter baru, Marcella Riggins. Itu cewe cantik yang ada di cover. Dia karakter yang lumayan menarik, tapi Victor dan Eli porsinya jadi sedikit :”) Dibanding morally grey, kayaknya Marcella lebih ke arah pure evil. Dia bener-bener brutal dan… rada nakutin.

Tapi saya seneng di buku ini kita tau lebih banyak soal Eli. Baru sadar di buku kemarin saya menilai secara tidak adil—ngerti sudut pandang Victor, tapi ngga tau apa-apa soal Eli. Ternyata Eli juga punya back story yang lumayan sedih. Dengan latar belakang dia, saya mulai paham kenapa dia sekarang begini. Dan setelah mendekam di penjara, Eli juga mulai tobat dari god complex-nya. Ini bikin saya jadi mulai suka sama Eli. Uh.

Sedangkan Victor? Aduh, bebeb aing. Sedih banget di buku ini kita ngga banyak ngeliat Victor beraksi dengan rencana-rencana briliannya. Doi berubah jadi cowo sakit-sakitan yang di sepanjang cerita sibuk mencari tembok untuk bersandar. Dia juga lebih kejam dan brutal di sini dibanding buku sebelumnya. Ga bisa nolong? DOR. Berani nantang? DOR. Victor berubah jadi Eli, minus god complex-nya.

Jujur, ceritanya di awal agak membosankan :”) Padahal Vicious selesai saya baca dalam sekali duduk, tapi Vengeful… seminggu lebih ada deh kayaknya, karena saya sempet kehilangan minat di pertengahan. Bukan apa-apa sih, tapi menurut saya sedikit bertele-tele, dan terlalu banyak yang dibahas, jadi kurang fokus.

Cerita baru mulai intense waktu memasuki “Hari Penghakiman”. Njir, udah kek apa aja.

Jadi, ada empat pihak yang saling bertentangan. Victor, yang cuma kepingin sembuh. Eli, yang ingin membebaskan diri dari penjara. Marcella, yang menginginkan spotlight. Stell, yang ingin menjinakkan para EO. Semuanya dipersatukan dalam suatu acara yang dihadiri tokoh-tokoh masyarakat.

Pertarungannya greget banget sih. Saya sampe panas-dingin bacanya. Ada momen kecil Victor dan Eli team-up meski cuma sekejap. Mereka bersatu mengalahkan Marcella. Victor menahan kekuatan Johnny Boy, Eli berusaha melukai Marcella. Di sana Eli ngerasa itu momen puitis :") Eli bahkan dua kali berusaha menggagalkan orang lain yang mencoba menyentuh Victor. Dia kepingin menyimpan Victor untuk dirinya sendiri.

((Dia kepingin menyimpan Victor untuk dirinya sendiri))

Begitu juga dengan Victor. Meski Eli bertarung sengit dengan Marcella, Victor ngga mau Eli matinya di tangan Marcella. Dia mau membunuh Eli dengan tangannya sendiri. Mengakhiri semua kekacauan yang udah dia mulai.

Akhirnya setelah berjuang setengah mati, Marcella mati. Oke, saya agak kaget sih yang bagian ini. Kirain queen yang satu ini bakal bertahan sampe akhir dan susah ngalahinnya. Ternyata... lumayan mudah?

Setelah itu, Victor dan Eli ketemu. Di dalam lab darurat Haverty. Dan ternyata, ilmuwan sinting itu udah berhasil menciptakan suatu cairan yang bisa menetralisir kemampuan EO. Cairan itu juga dia simpan dalam bentuk gas—dan sekarang gasnya memenuhi lab. Yang artinya, sekarang baik Victor maupun Eli sama-sama manusia biasa. Siap bertarung tanpa campur tangan kekuatan supernatural. Seimbang, tapi ngga bener-bener seimbang.

Lah, Eli segar bugar. Kondisi fisiknya juga belum banyak berubah sejak usianya masih 20-an. Sedangkan Victor kurus kering, sekarat, dan kondisinya udah berdarah-darah dari pertarungan sebelumnya. Waduh, perasaan saya ngga enak. Saatnya merapal mantra, Victor plis jangan mati, Victor plis jangan mati, Victor plis jangan ngelakuin hal bodoh, Victor plis Victor.

Di saat hidup Victor tinggal satu inchi dari kematian, Sydney muncul dan menusuk Eli dari belakang.

Eli, tanpa kemampuan memulihkan diri, mati.

Dan kalau Victor udah ketemu Eli, salah satu emang harus mati, atau mereka bakal kucing-kucingan terus sampe ke ujung dunia.

Pertumpahan darah itu berakhir dengan kemenangan (?) dari Victor. Ketiga lawannya, baik Eli, Marcella, dan Stell, semuanya tewas. Tapi, endingnya masih gantung? Kematian Stell bukan berarti EON bubar. Terus June, saya masih rada suspicious sama dia. Kayak masih ada sesuatu soal dia yang harusnya diungkap. Terus di EON, jasad-jasad para EO yang sudah mati dimasukkan dalam lemari pendingin, bukannya dikubur. Saya jadi curiga suatu saat mereka bisa dibangkitkan lagi—termasuk Eli.

Victor mengambil penetralisir kekuatan EO dari lab Haverty dan sedang mencari cara untuk mengatasi episode-episode korsletnya. Pada akhirnya dia berpisah dengan Mitch dan Sydney. Sedih sih, tapi ini Victor, what did you expect?

Lebih sedih lagi Dom meninggal. Setelah semua yang dia lakukan untuk Victor, dia mati gitu aja. Ini satu-satunya kematian yang susah saya terima, lebih susah daripada kematian Eli. Seriously, he deserves better :((

Oke, tapi terlepas dari semua itu, saya seneng sih bisa baca lanjutan ceritanya. Akhirnya rindu saya sama Victor-Eli terobati. Paling suka sama momen kecil setiap kali Eli berhalusinasi ngeliat hantu Victor di dalam penjara. Lucu aja gitu dia keinget sama temen lamanya xD

Dan ternyata, setelah cek di Goodreads, akan ada buku ketiga. Judulnya Victorious. AYOOOO SAYA BUTUH LEBIH BANYAK ASUPAN VICTOR VALE.