Futakuchi Kenji: Kapten Gesrek Patut Direspek!
Kurang dari
24 jam sebelum final chapter Haikyuu dirilis secara official!
Berhubung
udah mau tamat, saya
pengen nulis sesuatu tentang Haikyuu. Awalnya mau bikin ala-ala “Top 10
Favorite Haikyuu Characters” tapi karena saya yakin bakal panjang banget kayak essay, jadi mau dipisahin aja,
satu postingan satu karakter (saking panjangnya wkwkwk). Atau gimana nanti
enaknya aja.
Kita mulai
dulu dari yang paliiiiinng saya
suka: Futakuchi Kenji!
Salah satu karakter underrated di Haikyuu. Iya, dia emang cuma background
character. Tapi
di Haikyuu banyak juga loh background character yang perannya ga begitu banyak,
tapi bisa terkenal banget di fandom. Sayang, Futakuchi engga punya privilege
kayak begitu. Bahkan saya ga bakal heran kalo ada orang yang
tanya, “Hah Futakuchi? Siapa tuh?” Oke, biar saya perkenalkan dulu. Futakuchi Kenji adalah kapten baru
Dateko.
Kadang kita
ga butuh alasan mendalam buat suka sama seorang karakter. Buat kasus Futakuchi
ini, pertama kali saya suka
gara-gara… orangnya rese.
WKWKWKW. Saya emang sukanya sama karakter model-model begini XD
Futakuchi ini agak-agak kurang ajar. Kalo ngomong suka seenak
udelnya. Tujuan hidupnya adalah bikin kesel orang lain. Bahkan ada satu chapter
khusus di Haikyuu-bu yang membahas kalo Futakuchi menguasai ilmu “menghina
orang”. A master of shit-talking. Ditambah lagi dia sekolah di STM (Dateko sekolah teknik kan?),
makanya sifatnya semakin menjadi-jadi, karena di sana mayoritas pejantan dan
barbar. Wkwkwkw. Tapi seiring waktu berjalan, mulai keliatan kalo
dia juga punya kualitas yang bikin dia layak dapet respek.
Saya akan jelasin kenapa.
jagonya provokasi |
Meski sering dicap sebagai “problematic junior”, tapi setelah
anak-anak kelas 3 Dateko pensiun, entah kenapa posisi kapten dilimpahkan ke
dia. Mungkin para senpai mikir, ga ada yang bisa mengatasi kesomplakan
Futakuchi selain dirinya sendiri, jadi yaudah deh gue jadiin kapten aja
sekalian biar mampus.
Engga deng
wkwkwk. Senpai milih dia karena jauh di dalam hati, mereka tau Futakuchi bisa
diandelin. Cuma perlu tobat sedikit aja dari kenakalannya. Setelah jadi
kapten, Futakuchi nyadar kok, ngatur tim itu susah. Dia sadar betul kalo dia
anak nakal, tapi dia mau belajar buat bersikap lebih pantas sebagai kapten.
Sifat ngeselinnya masih ada, mulutnya juga masih suka asal bicara, tapi dia
jadi lebih serius dalam memimpin temen-temen setimnya.
Dan saya tau
Futakuchi ga sekadar memimpin. Setelah kekalahan mereka melawan Karasuno di
interhigh, dia terima semua dari senpainya; segala tanggung jawab dan
cita-cita. Kamu akan tau kalo liat scene dia (bersama Aone) ga sengaja ngeliat
Moniwa dkk nangis di lorong, just look at his determined face, dan kamu akan
tau dia ga main-main. Dia serius menerima tongkat estafet dari Moniwa dan
berjanji akan membawa Dateko ke nasional.
ekspresinya precious banget argghhh |
Dan akhirnya
beneran tercapai :”) Di interhigh tahun berikutnya, Futakuchi berhasil membawa
Dateko ke tingkat nasional, for the first time in 11 years. Dia mungkin
keliatan kek anak kurang ajar, ngeselin, ga sopan, tapi dia serius mengemban
tanggung jawab. Dan dia juga aslinya peduli kok sama timnya.
Mungkin ini
ga pernah disebutkan secara gamblang di manga, tapi saya selalu
ngebayangin kalo Futakuchi itu sebenernya stress berat mengatur timnya.
Koganegawa punya potensi, tapi dia agak susah diajarin. Mungkin Futakuchi harus
sering-sering nyesuaiin dengan tossnya Kogane yang terlalu tinggi, mungkin dia
harus mengatakan hal yang sama berulang kali, mungkin dia harus mengorbankan
waktu ekstra supaya bisa sinkron sama Kogane, saya yakin dia pusing XD Belum lagi para senpai yang kadang
masih suka dateng ngerecokin mereka latihan. Saya yakin dia lelah. Gapapa,
Futa. Perjuanganmu ga sia-sia.
Saya seneng ngeliat perkembangan karakternya. Dari junior
troublesome menjadi kapten yang memimpin timnya sampe ke nasional. Respek!
Secara skill,
mungkin dia tergolong sebagai salah satu yang terkuat di generasinya (anak-anak
kelas 2). Selain kapten, dia juga ace-nya Dateko. Serve, block,
spike, semuanya tergolong bagus. Meski ga keliatan massive gede kayak Aone,
tapi dia tingginya lumayan 184 cm. Bertiga sama Aone dan Kogane, mereka jadi
kombinasi iron wall—blocking yang terkenal sampe di nasional.
Sekarang dia udah dewasa. Umurnya, maksudnya. Bukan sifatnya.
Sekarang dia bekerja di sebuah perusahaan energi (energy company?) dan masih
suka ke mana-mana bareng Aone. Dan masih rese sampe sekarang.
See? Saya suka banget
sama dia. Dia sebenernya secara visual good-looking, kemampuan bagus, tanggung jawab dan
kepemimpinan juga ada. Cuma sifatnya aja yang agak sengklek wkwkwk. Dan
kebetulan, saya
personally suka sama tipe cowo kaya dia :))
Saya berharap dia bisa lebih di-notice lagi sama orang-orang.
Karena saya
ngerasa dia
ini sangat underrated dan underappreciated :”)