Oikawa Tooru: The Struggle of Being an Ordinary



Lanjutan dari postingan tentang karakter Haikyuu favorit. Kemarin Futakuchi dan sekarang Oikawa. I do have a thing for bitchy-ass guys, eh? XD Gapapa deh, kebetulan hari ini adalah hari ulang tahun Oikawa, jadi bolehlah sekali-sekali ngomong yang baik-baik soal dia, setahun sekali, karena sepanjang tahun dia sering dibully XD
Btw itu judulnya apa banget dah
Oke, sebelumnya cuma mau bilang kalo awalnya saya sama sekali ga suka sama Oikawa. Mungkin di debut kemunculannya, Furudate-sensei sengaja menciptakan image seorang antagonis yang ga terkalahkan. Di samping serve-nya yang powerful banget, Oikawa digambarkan sebagai cowo yang... udah ganteng, populer, strong, skill dewa, dikagumi banyak orang, tanpa sadar aku mikir, 'beruntung banget jadi Oikawa, pasti dia adalah tipe orang yang naturally gifted'. Tapi dia juga dikatakan punya kepribadian buruk. Songong, ngeselin, kekanak-kanakan, narsis. Menurut saya wajar sih kalo awalnya kita 'waspada' dan cenderung ga suka sama dia karena berpotensi jadi musuh terbesar Karasuno.
Awal bisa kesengsem sama Oikawa itu ceritanya agak unik sih. Jadi beberapa waktu yang lalu, saya ga sengaja nemu banyak komentar negatif tentang Oikawa di medsos, dan saya mikir... hah emang apa salah Oikawa? I mean, meski dia bukan chara favorit saya, tapi rasanya ga terima kalo dia sampe di-hate kek gitu. Penasaran juga sih, karena selama ini Oikawa terkenal sebagai karakter yang fansnya paling banyak, kok tiba-tiba ada yang ngehate. Karena penasaran itulah, tanpa sadar saya menjelajah ke mana-mana. Rewatch Haikyuu, baca thread yang bahas karakter dia, diskusi sesama fans (?), trus juga mencoba mendalami perasaannya, masa lalunya, konflik psikologis dan gimana dia mengatasi itu semua, dan tau-tau... saya malah jadi suka. Mungkin nyelemnya terlalu dalem kali ya, sampe jatuhnya jadi kesengsem XD
Jadi di sini saya mau jelasin kenapa saya suka sama Oikawa...
Kelebihan Oikawa yang pertama kali bikin saya respek adalah, dia pemimpin yang hebatPaham betul kelebihan dan kekurangan temen-temen setimnya, dan "menggunakan" mereka di saat yang tepat. Manipulatif? Iya, emang. Ga peduli di mana pun dia berada, ga peduli tim seperti apa yang dia pimpin, Oikawa pasti bisa mengeluarkan kemampuan timnya sampe ke titik maksimal. Dia juga mahir menganalisis lawannya dan 'menebak' mereka dengan tepat. Ini membuktikan kalo dia adalah pemain voli yang cerdas.
Tapi kalo kita kulik lebih dalem lagi, di balik semua kelebihan dan kekurangan itu, tersembunyi satu sisi dirinya yang ga banyak diketahui orang—sisi yang insecure, karena sejatinya dia cuma manusia biasa yang punya ketakutan.

Pada dasarnya, Oikawa hebat bukan karena bakat, tapi karena dia berusaha jauh lebih keras dari semua orang. Awalnya, semua baik-baik aja. Pertandingan demi pertandingan dia menangkan. Tapi suatu hari, impian Oikawa untuk melaju ke kejuaraan voli nasional terhalang oleh dinding besar bernama Ushijima. Dinding itu terlalu kuat untuk dia hadapi. Ga peduli seberapa keras Oikawa dan timnya berjuang, satu set pun mereka ga pernah menang melawan tim Shiratorizawa. It's frustrating, okay :( Apalagi dengan sifat alaminya yang emang punya kemauan gede dan benci kekalahan, kemunculan Ushijima bener-bener bikin dia frustrasi.

Mulai dari sini, Oikawa jadi insecure. Stress. Panik. Saking pengennya mengalahkan Ushijima, dia sampe overworking. Akibatnya, permainannya malah jadi kacau, dan ujung-ujungnya, posisinya digantikan oleh Kageyama. Alih-alih mendinginkan kepala di bangku cadangan, kejadian ini malah bikin mental Oikawa jadi tambah down. Dia takut udah ga dibutuhin lagi dalam tim. Apalagi ada Kageyama yang lebih muda dan lebih berbakat, tanpa sadar Oikawa ngerasa kedatangan Kageyama bisa jadi ancaman besar buat dia.

Insiden dia hampir mukul Kageyama mungkin jadi penyebab terbesar kenapa banyak orang ga suka sama Oikawa. Tapi coba deh liat dari perspektif Oikawa. Sebagai seseorang yang bercita-cita pengen ke nasional, kamu berjuang mati-matian, kamu korbanin banyak hal, tapi selalu berujung pada kegagalan. Semua usaha dan kerja kerasmu seakan sia-sia karena kalah oleh orang lain yang lebih berbakat. Kamu pun mulai kehilangan harapan atas passionmu, atas sesuatu yang sangat kamu cintai. Saking frustrasinya, sampe pada titik di mana Oikawa kayak kehilangan akal sehat. Dan dia masih bocah SMP waktu itu, jadi wajar kalo kondisi mentalnya masih labil.

Dan kebetulan aja, waktu Oikawa berada tepat di titik puncak stress, salah satu penyebab stressnya (Kageyama) malah dateng minta diajarin serve dengan muka innocent (karena Kags emang ga tau apa-apa sih). Rasa takut, terancam, insecure, jealous, panik, semuanya bercampur jadi satu. Tanpa sadar, Oikawa membayangkan Kageyama sebagai setan yang sedang berusaha merebut posisinya. Tanpa sadar pula, tangan Oikawa tau-tau melayang hampir mukul Kageyama. Ucapkan terima kasih ke Iwa-chan, berkat dia, Oikawa batal jadi tersangka kasus penganiayaan. Iwa-chan jugalah yang berhasil bikin pemikirannya terbuka; bahwa satu tim voli itu ada enam orang, jadi ga seharusnya dia se-desperate itu menanggung semuanya sendirian. Ya, meski harus di-headbutt dulu sampe mimisan XD

Sejak saat itu, Oikawa menutupi perasaan inferiornya dengan cara mengejek Kageyama habis-habisan (padahal Kageyama ga salah apa-apa wkwkwkw). Tapi serius deh, kejadian itu murni karena khilaf. Oikawa aja langsung minta maaf ke Kageyama saat itu. Dia tau kok kalo dia salah.

Sebenernya, yang jadi permasalahan utamanya adalah bakat. Oikawa pernah bilang, "Talent is something you make bloom, instinct is something you polish." Translationnya agak bikin bingung sih, tapi sepengertian saya begini. Talent (才能/sainou) adalah bakat alami, sesuatu yang udah dimiliki oleh orang-orang tertentu sejak lahir, dan orang itu tinggal membuatnya "mekar" (you make it bloom). Sedangkan instinct  (センス/sense) adalah kemampuan yang kamu peroleh melalui usahamu sendiri, dengan cara belajar, berlatih, dll. Kemampuan itu harus terus menerus diasah supaya bisa berkembang (something you polish). CMIIW. Tapi terlepas dari terjemahan detailnya, secara garis besar Oikawa cuma mau billang, ga peduli apakah seseorang punya bakat atau engga, asalkan mau berusaha, ga ada yang ga mungkin!

//kok saya berasa kek lagi ngasih ceramah motivasi//

Oikawa sadar betul kalo orang-orang hebat seperti Ushijima dan Kageyama dianugerahi bakat alami (talent), sedangkan dirinya engga. Sejak lahir, level mereka udah beda. Ga adil, emang. Tapi dia percaya yang namanya kemampuan (instinct?) itu bisa dia tumbuhkan sendiri. Makanya orang yang biasa-biasa aja seperti dia, harus bekerja lebih keras demi mengalahkan orang-orang yang lebih beruntung seperti Ushijima dan Kageyama.

Bukan berarti saya bilang kalo Ushi dan Kags cuma ngandelin bakat. Mereka juga bekerja keras kok, tapi mereka tentunya bisa menguasai sesuatu lebih cepat dari orang biasa, bisa melakukan hal-hal amazing yang ga bisa dilakukan orang biasa, kek gitu. Dan orang biasa harus berusaha berkali-kali lipat supaya bisa setara dengan mereka.

Sejak insiden dia disundul sama Iwa-chan, Oikawa perlahan mulai bisa nerima. Iya, aku ga berbakat, aku ga akan bisa setara sama Ushijima dalam kemampuan individual. Tapi, Oikawa mengambil sikap yang tepat. Alih-alih menyerah dan mengeluh atas dunia yang ga adil, dia move on (?), berdamai dengan dirinya sendiri, bangkit dan berusaha mendobrak segala batas yang dia miliki. Selama dia masih mampu, dia akan berusaha melakukan yang terbaik demi menggapai keinginannya.

Begitulah, saudara-saudara. Oikawa ini sebenernya karakter yang sangat kompleks, dalem, dan menurut saya he’s perfect in his imperfection. Dia ini cuma manusia biasa. Dia ngeselin. Dia rese. Dia banyak cacatnya. Pernah gagal, pernah stress. Tapi kita tau kalo itu semua adalah bagian dari karakternya. Kekurangan-kekurangan itu berperan banyak dalam membentuk Oikawa The Great King yang kita kenal saat ini. Dan keseluruhan karakternya dikemas dengan baik, dengan sangat manusiawi. He’s actually a great, well-written character <3

pengen kutampol

Tapi seberapa ngeselinnya dia, saya ga pernah bisa bener-bener benci sama dia. Kelakuannya yang childish justru bikin ngakak guling-guling. Lovable banget dia tuh. Kalo kita perhatiin, Oikawa cuma bersikap rese ke tim lain doang. Wajar aja sih, namanya juga lawan. Kalo sama temen-temen setimnya, sama fansnya, dia baik kok. Dan meski sering jahatin Kageyama, tapi dia tetep ngasih Kageyama tips-tips dalam bermain voli kok (though he did it in the least nicest way possible :p)
I kinda feel bad karena Seijoh ga pernah sampe ke nasional meski Oikawa udah berjuang mati-matian, bahkan sampe melukai dirinya sendiri. Oh iya, dan jangan lupa kalo dia pernah diputusin cewenya gara-gara terlalu terobsesi sama voli. Gapapa Oiks, ada Iwa-chan yang akan selalu setia bersamamu. Scene dia meneriakkan kata terima kasih sambil nangis di depan temen-temen seangkatannya selalu berhasil bikin kokoro ini remuk berkeping-keping.

(warning: mulai dari sini mengandung spoiler post-timeskip)
Tapi gapapa. Karena seperti kata Iwa-chan, Oikawa adalah manusia yang ga akan pernah puas dan akan mengejar voli selamanya. Meski ga pernah nyampe ke nasional, tapi selepas SMA, dia langsung go international dong. Terbang ke belahan bumi lain dan melanjutkan main voli di sana. Karena dia mau mengikuti jejak idolanya, seseorang yang udah dia kagumi sejak kecil, seseorang yang pertama kali menginspirasinya untuk menjadi seorang setter.
Sekali waktu dia ketemu Hinata di Brazil dan saya belum pernah seseneng itu ngeliat Oikawa. I mean, meski Hinata biasanya takut sama Oikawa (lol), tapi begitu mereka ketemu di negeri asing sebagai kawan sebangsa dan setanah air, baru deh keliatan sisi baiknya Oikawa. Dia nraktir Hinata makan di saat Hinata baru aja kehilangan dompetnya (lol), dia bikin Hinata yang sebelumnya sempet depresi karena berbagai kejadian ga mengenakkan, jadi ceria kembali. Simply dengan menemaninya bermain voli. He's actually a good friend okay :"
Oikawa juga menepati janjinya. Kata-kata terakhir yang dia ucapkan ke Hinata, “I will defeat everyone, so be ready” jadi kenyataan ketika dia muncul sebagai lawan, berdiri bersama tim nasional Argentina, melawan Hinata dan keseluruhan tim Jepang. Melawan tanah kelahirannya sendiri. Dengan dia berdiri di sana, dia membuktikan kalo kerja kerasnya selama ini terbayar sudah. Tau ga sih, saya bangga  baca final chapter kemarin. Oikawa my babey, yang ga pernah berhasil ke nasional, sekarang jadi the last boss di Haikyuu :”)
Seriusan ih. Setiap kali ngeliat Oikawa yang sekarang, rasanya saya pengen banget peluk dia dan bilang, "You have done your very best! I'm so proud of you!" Jadi terharu kalo inget gimana perjuangan dia sampe bisa ada di titik ini :") //iya maap, saya bucin parah kalo soal si kusokawa.
Oke, jadi itulah semua yang bisa saya tulis soal Oikawa. Huft. Padahal niatnya cuma mau nyampah, ga nyangka bakal jadi sepanjang ini wkwkwk. Last but not least, happy birthday my beloved grand king! You deserve the world <3

UPDATE

Ga nyangka sekarang Oikawa beneran dijadiin anggota resmi tim voli (UPCN San Juan?) Argentina, for real guys. Dia bener-bener diperlakukan kek manusia. Dibikinin jerseynya, diajak foto bareng setim (mereka beneran ngedit fotonya dong T_T), sampe pelatihnya bikin video penyambutan khusus dan bilang kalo mereka seneng sekarang punya pemain asal Jepang wkwkwk. Ga ngerti lagi deh sama karakter satu ini. Saya cuma bisa geleng-geleng kepala sambil facepalm. Ga salah saya memilih husbu :3